Isi Kotak Hitam Rekaman Percakapan Pesawat Adam Air beredar Luas di Internet
Klik Youtube link ini untuk liat simulasi video jatuhnya pesawat Adam Air
Klik Youtube link ini untuk liat simulasi video jatuhnya pesawat Adam Air
Berita dari Kompas
Rekaman yang disebut-sebut sebagai rekaman kotak hitam pesawat Adam Air yang hilang pada 1 Januari 2007 dipastikan tidak berasal dari rekaman Air Trafic Control Bandar Udara Hasanuddin Makassar. Air Trafic Control Bandar Udara Hasanuddin Makassar juga tidak bisa memastikan asli-tidaknya rekaman itu, karena tidak ikut menangani kotak hitam yang diangkat dari perairan Majene pada Agustus 2007.
General Manajer Air Trafic Control (ATC) Bandar Udara (Bandara) Hasanuddin Makassar, Edi Amiruddin, menyatakan rekaman yang disebut-sebut sebagai rekaman kotak hitam Adam Air itu tidak berasal dari rekaman ATC Bandara Hasanuddin.
"ATC tidak bisa mendengarkan percakapan di ruang pilot. Dalam rekaman yang beredar itu, seakan-akan ada perbincangan di ruang pilot. Jadi itu tidak mungkin rekaman suara ruang ATC. Saya tidak bisa menilai asli-tidaknya rekaman itu, karena saya belum pernah mendengar suara rekaman yang asli. Saya juga tidak tahu darimana peredaran rekaman itu," kata Edi.
Terlepas dari soal asli-tidaknya rekaman itu, Edi mengingatkan peredaran rekaman yang disebut-sebut sebagai rekaman kotak hitam Adam Air itu tidak etis. Ia menyatakan pihak yang mengedarkan rekaman itu seharusnya menghormati perasaan keluarga korban dan awak pesawat.
"Itu hanya membangkitkan kembali luka keluarga korban dan keluarga awak pesawat. Sama sekali tidak ada gunanya mengedarkan rekaman seperti itu. Apakah yang mengedarkan tidak membayangkan perasaan keluarga korban mendengar rekaman seperti itu. Sebagai manusia biasa, saya merasa sedih mendengar rekaman itu. Tetapi apakah benar rekamannya seperti itu? Pihak yang berwenang yang tahu," katanya
===================================================
Berita Detiknews
Menhub Jusman Syafii Djamal mengatakan rekaman yang beredar di internet tidak asli. Namun Menhub meminta Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menyelidiki rekaman itu. Karena ada sedikit kemiripan.
"Menhub perintahkan kepada Ketua KNKT untuk melakukan penyelidikan. Apakah betul itu (rekaman) bagian dari percakapan. Aslinya disimpan oleh KNKT dalam pita rekaman black box. Yang beredar jelas bukan asli. Tapi akan diteliti dulu substansinya," ujar Kepala Pusat Komunikasi Publik Departemen Perhubungan (Dephub) Bambang S Ervan.
Bambang menyampaikan hal itu ketika dihubungi detikcom, Minggu (3/7/2008) dini hari.
"Kalau benar substansinya sama, berarti ada yang merekam. Mengapa rekamannya sampai ada yang keluar. Perlu diselidiki KNKT," ujar dia.
Menurut Bambang, ada kemiripan antara rekaman yang beredar dengan rekaman Cockpit Voice Recorder (CVR) KNKT. "Sedikit ada kemiripan. Tapi mungkin ada yang berbeda, KNKT yang tahu, perlu diselidiki," tuturnya.
Kotak hitam AdamAir 574, lanjut Bambang, setelah diambil dari kedalaman laut 2 ribu meter di Majene, kotak hitam itu dibawa ke Amerika Serikat untuk dibaca. Salah satunya di pabrik Boeing, produsen pesawat B 737-400.
"Yang membawa langsung Ketua KNKT sendiri. Didengarkan lagi oleh tim penyelidik. Didengarkan untuk ke dalam. Kalau ada orang internal (yang membocorkan), biar KNKT yang menyelidikinya," ujar dia.
Bambang menyesalkan rekaman itu menjadi polemik di media massa. Padahal, sudah ada laporan lengkap dan ilmiah hasil investigasi KNKT yang sudah dirilis dan dilihat publik.
"Sudah ada setumpuk di website KNKT. Kan sudah ada dokumen lengkap, kronologi kejadian, penyebabnya. Mengapa orang masih berspekulasi mengenai penyebabnya. Kan ada yang resmi diakui," tandas mantan atase perhubungan RI di Malaysia ini
Rekaman yang disebut-sebut sebagai rekaman kotak hitam pesawat Adam Air yang hilang pada 1 Januari 2007 dipastikan tidak berasal dari rekaman Air Trafic Control Bandar Udara Hasanuddin Makassar. Air Trafic Control Bandar Udara Hasanuddin Makassar juga tidak bisa memastikan asli-tidaknya rekaman itu, karena tidak ikut menangani kotak hitam yang diangkat dari perairan Majene pada Agustus 2007.
General Manajer Air Trafic Control (ATC) Bandar Udara (Bandara) Hasanuddin Makassar, Edi Amiruddin, menyatakan rekaman yang disebut-sebut sebagai rekaman kotak hitam Adam Air itu tidak berasal dari rekaman ATC Bandara Hasanuddin.
"ATC tidak bisa mendengarkan percakapan di ruang pilot. Dalam rekaman yang beredar itu, seakan-akan ada perbincangan di ruang pilot. Jadi itu tidak mungkin rekaman suara ruang ATC. Saya tidak bisa menilai asli-tidaknya rekaman itu, karena saya belum pernah mendengar suara rekaman yang asli. Saya juga tidak tahu darimana peredaran rekaman itu," kata Edi.
Terlepas dari soal asli-tidaknya rekaman itu, Edi mengingatkan peredaran rekaman yang disebut-sebut sebagai rekaman kotak hitam Adam Air itu tidak etis. Ia menyatakan pihak yang mengedarkan rekaman itu seharusnya menghormati perasaan keluarga korban dan awak pesawat.
"Itu hanya membangkitkan kembali luka keluarga korban dan keluarga awak pesawat. Sama sekali tidak ada gunanya mengedarkan rekaman seperti itu. Apakah yang mengedarkan tidak membayangkan perasaan keluarga korban mendengar rekaman seperti itu. Sebagai manusia biasa, saya merasa sedih mendengar rekaman itu. Tetapi apakah benar rekamannya seperti itu? Pihak yang berwenang yang tahu," katanya
===================================================
Berita Detiknews
Menhub Jusman Syafii Djamal mengatakan rekaman yang beredar di internet tidak asli. Namun Menhub meminta Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menyelidiki rekaman itu. Karena ada sedikit kemiripan.
"Menhub perintahkan kepada Ketua KNKT untuk melakukan penyelidikan. Apakah betul itu (rekaman) bagian dari percakapan. Aslinya disimpan oleh KNKT dalam pita rekaman black box. Yang beredar jelas bukan asli. Tapi akan diteliti dulu substansinya," ujar Kepala Pusat Komunikasi Publik Departemen Perhubungan (Dephub) Bambang S Ervan.
Bambang menyampaikan hal itu ketika dihubungi detikcom, Minggu (3/7/2008) dini hari.
"Kalau benar substansinya sama, berarti ada yang merekam. Mengapa rekamannya sampai ada yang keluar. Perlu diselidiki KNKT," ujar dia.
Menurut Bambang, ada kemiripan antara rekaman yang beredar dengan rekaman Cockpit Voice Recorder (CVR) KNKT. "Sedikit ada kemiripan. Tapi mungkin ada yang berbeda, KNKT yang tahu, perlu diselidiki," tuturnya.
Kotak hitam AdamAir 574, lanjut Bambang, setelah diambil dari kedalaman laut 2 ribu meter di Majene, kotak hitam itu dibawa ke Amerika Serikat untuk dibaca. Salah satunya di pabrik Boeing, produsen pesawat B 737-400.
"Yang membawa langsung Ketua KNKT sendiri. Didengarkan lagi oleh tim penyelidik. Didengarkan untuk ke dalam. Kalau ada orang internal (yang membocorkan), biar KNKT yang menyelidikinya," ujar dia.
Bambang menyesalkan rekaman itu menjadi polemik di media massa. Padahal, sudah ada laporan lengkap dan ilmiah hasil investigasi KNKT yang sudah dirilis dan dilihat publik.
"Sudah ada setumpuk di website KNKT. Kan sudah ada dokumen lengkap, kronologi kejadian, penyebabnya. Mengapa orang masih berspekulasi mengenai penyebabnya. Kan ada yang resmi diakui," tandas mantan atase perhubungan RI di Malaysia ini